Rabu, 11 April 2012

 

TAMAN MENTENG


Taman kota di Jakarta pastinya sudah mulai jarang walaupun taman kota sangat diperlukan untuk sumber peresapan air dan juga tempat beraktivitas warganya di waktu luang. Salah satu taman kota yang terkenal di Jakarta dan paling sering dikunjungi adalah Taman Menteng. Letak taman ini di jalan HOS. Cokroaminoto dan merupakan sebuah taman di tengah kota yang memiliki fasilitas berupa gedung parkir, rumah kaca, playground serta lapangan terbuka untuk bermain futsal, basket, volley dan kegiatan beladiri taekwondo yang semuanya ramai di malam hari.
Awalnya taman seluas lebih dari 2 hektar  ini merupakan sebuah lapangan sepakbola milik Persija. Tetapi lama kelamaan, karena tidak sering dipergunakan, kemudian banyak berdiri bangunan-bangunan tak berizin maupun lapak-lapak kaki lima sehingga lapangan tersebut kehilangan fungsinya dan terlihat sangat tidak rapi. Akhirnya pada tahun 2007, oleh pemerintah, lapangan itu kemudian direnovasi hingga menjadi taman yang cantik tempat rekreasi keluarga. Ada air mancur di beberapa tempat dan jogging track buat mereka yang suka jalan santai ataupun lari-lari kecil.
Namanya juga taman di tengah kota, taman ini tak pernah sepi dari mereka yang ingin sekedar duduk-duduk atau pun beraktivitas di situ. Cuma yang agak disayangkan, di  malam hari agak banyak lampu taman yang tidak menyala sehingga sebentar sempat menimbulkan rasa agak kurang nyaman. Tapi buat mereka yang membawa pasangannya, kondisi seperti ini biasanya malah  disyukuri. Malah kalo bisa lampu taman yang menyala pun mungkin akan disiram air biar bohlamnya hati….wuehuehuehueeeee…. (Don’t try this at any park you visit). Pernah baca, hal seperti itu juga sih yang sering terjadi pada lampu-lampu di taman Monas. Waaaah… padahal taman kan idealnya sebgai tempat rekreasi untuk semua orang. Kalo banyak lampu taman yang mati gimana dunks…
Bila sedang jalan-jalan di taman itu pada malam hari dan kemudian perut terasa lapar atau hanya sekedar ingin duduk ngobrol sambil makan makanan ringan, di samping belakang taman ini, tepatnya di sebelah Bank Lippo, ada satu lokalisasi para penjaja makanan. Kalo dari arah Kuningan, tempat ini terletak di sebelah kanan jalan, tepat di seberang Masjid Al Hakim. Tempatnya yang tenang karena agak jauh dari jalan dan tidak banyak pengamennya, membuat tempat ini enak untuk sekedar ngobrol-ngobrol santai.  Tetapi entah kenapa harga makanannya bisa jauh lebih mahal daripada harga makanan sejenisnya di tempat lain. Untuk tahu gejrot yang ditaro di piring kecil sebesar telapak tangan misalnya, yang biasa dijajakan dengan sepeda dan harganya cuma Rp 3000, di situ kita harus membayar sebesar Rp 10.000. Mungkin Rp 7000 itu untuk bayar sewa tempat duduknya yaaa….  Buat yang belum tahu, tahu gejrot ini adalah tahu sumedang atau tahu pong yang dipotong kecil-kecil trus dikasi kuah berupa cuka, air gula merah, cabe dan bawang merah.
Memang untuk variasi jajanan, tempat ini termasuk cukup lengkap. Ada yang jual dim sum, nasi kebuli, nasi goreng, bakso, siomay, sate, jus sampai rujak juga ada. Tapi kalo mau makanan yang agak murah dan sama enaknya emank harus bergeser sedikit ke jalan Sabang, dekat Sarinah. Nah di sini ini sejak dulu memang sudah terkenal dengan jajanan kaki limanya. Memang tempatnya agak bising karena berada tepat di pinggir jalan dan pengamennya pun datang silih berganti, tapi harga makanannya standar dengan harga di tempat lainnya. Bakso ya masih dalam kisaran Rp 6000 dan soto daging Rp 13.000. Kalo bulan puasa, susah sekali cari tempat duduk di sini. Mesti ngetekin tempat dari jam setengah enam. Ya iyalah, wong semua orang berusaha mendapatkan makanan pada jam yang sama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar