TAMAN MENTENG
Taman kota di Jakarta pastinya sudah mulai jarang walaupun taman kota
sangat diperlukan untuk sumber peresapan air dan juga tempat
beraktivitas warganya di waktu luang. Salah satu taman kota yang
terkenal di Jakarta dan paling sering dikunjungi adalah Taman Menteng.
Letak taman ini di jalan HOS. Cokroaminoto dan merupakan sebuah taman di
tengah kota yang memiliki fasilitas berupa gedung parkir, rumah kaca,
playground serta lapangan terbuka untuk bermain futsal, basket, volley
dan kegiatan beladiri taekwondo yang semuanya ramai di malam hari.
Awalnya taman seluas lebih dari 2 hektar
ini merupakan sebuah lapangan sepakbola milik Persija. Tetapi lama
kelamaan, karena tidak sering dipergunakan, kemudian banyak berdiri
bangunan-bangunan tak berizin maupun lapak-lapak kaki lima sehingga
lapangan tersebut kehilangan fungsinya dan terlihat sangat tidak rapi.
Akhirnya pada tahun 2007, oleh pemerintah, lapangan itu kemudian
direnovasi hingga menjadi taman yang cantik tempat rekreasi keluarga.
Ada air mancur di beberapa tempat dan jogging track buat mereka yang
suka jalan santai ataupun lari-lari kecil.
Namanya juga taman di tengah kota, taman ini tak pernah sepi dari
mereka yang ingin sekedar duduk-duduk atau pun beraktivitas di situ.
Cuma yang agak disayangkan, di malam hari agak banyak lampu taman yang
tidak menyala sehingga sebentar sempat menimbulkan rasa agak kurang
nyaman. Tapi buat mereka yang membawa pasangannya, kondisi seperti ini
biasanya malah disyukuri. Malah kalo bisa lampu taman yang menyala pun
mungkin akan disiram air biar bohlamnya hati….wuehuehuehueeeee…. (Don’t
try this at any park you visit). Pernah baca, hal seperti itu juga sih
yang sering terjadi pada lampu-lampu di taman Monas. Waaaah… padahal
taman kan idealnya sebgai tempat rekreasi untuk semua orang. Kalo banyak
lampu taman yang mati gimana dunks…
Bila sedang jalan-jalan di taman itu pada malam hari dan kemudian perut
terasa lapar atau hanya sekedar ingin duduk ngobrol sambil makan makanan
ringan, di samping belakang taman ini, tepatnya di sebelah Bank Lippo,
ada satu lokalisasi para penjaja makanan. Kalo dari arah Kuningan,
tempat ini terletak di sebelah kanan jalan, tepat di seberang Masjid Al
Hakim. Tempatnya yang tenang karena agak jauh dari jalan dan tidak
banyak pengamennya, membuat tempat ini enak untuk sekedar
ngobrol-ngobrol santai. Tetapi entah kenapa harga makanannya bisa jauh
lebih mahal daripada harga makanan sejenisnya di tempat lain. Untuk tahu
gejrot yang ditaro di piring kecil sebesar telapak tangan misalnya,
yang biasa dijajakan dengan sepeda dan harganya cuma Rp 3000, di situ
kita harus membayar sebesar Rp 10.000. Mungkin Rp 7000 itu untuk bayar
sewa tempat duduknya yaaa…. Buat yang belum tahu, tahu gejrot ini
adalah tahu sumedang atau tahu pong yang dipotong kecil-kecil trus
dikasi kuah berupa cuka, air gula merah, cabe dan bawang merah.
Memang untuk variasi jajanan, tempat ini termasuk cukup lengkap. Ada
yang jual dim sum, nasi kebuli, nasi goreng, bakso, siomay, sate, jus
sampai rujak juga ada. Tapi kalo mau makanan yang agak murah dan sama
enaknya emank harus bergeser sedikit ke jalan Sabang, dekat Sarinah. Nah
di sini ini sejak dulu memang sudah terkenal dengan jajanan kaki
limanya. Memang tempatnya agak bising karena berada tepat di pinggir
jalan dan pengamennya pun datang silih berganti, tapi harga makanannya
standar dengan harga di tempat lainnya. Bakso ya masih dalam kisaran Rp
6000 dan soto daging Rp 13.000. Kalo bulan puasa, susah sekali cari
tempat duduk di sini. Mesti ngetekin tempat dari jam setengah enam. Ya
iyalah, wong semua orang berusaha mendapatkan makanan pada jam yang
sama.